Rabu, 15 Februari 2012

susah tidur pertanda sudah mau pikun



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Ada banyak penyebab orang susah tidur, mulai dari stres hingga kondisi badan yang sedang tidak sehat. Sedangkan menurut penelitian terbaru, susah tidur juga menunjukkan bahwa seseorang akan mengalami pikun lebih cepat dari orang lain.


Bukan cuma susah untuk jatuh tertidur, orang yang punya risiko pikun lebih cepat juga cenderung tidak nyenyak tidurnya. Dalam semalam, orang itu bisa terbangun beberapa kali sehingga kualitas tidurnya lebih buruk dibandingkan dalam kondisi sehat.

Jenis kepikunan yang berhubungan dengan pola tidur menurut penelitian di Washington University ini adalah Alzheimer. Pada gangguan ini, kesehatan mental seseorang berada dalam kondisi normal namun menunjukkan gejala penuaan dini pada otak misalnya mudah lupa.

Untuk mengamati hubungannya dengan pola tidur, para ilmuwan mengamati 100 relawan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 45 hingga 80 tahun. Seluruh relawan belum pikun, namun 50 persen di antaranya punya riwayat pikun di keluarganya.

Selama 14 hari, pola tidur seluruh partisipan diamati oleh para peneliti. Segala jenis keluhan yang berhubungan dengan tidur dicatat dengan sangat rinci, termasuk keluhan susah untuk jatuh tertidur dan seberapa sering terbangun di tengah malam.

Selain itu, para partisipan juga menjalani pemindaian otak untuk melihat adanya endapan plak amiloid. Plak tersebut merupakan salah satu pertanda awal gangguan Alzheimer, yang mulai terbentuk kurang lebih 10 atau 15 tahun sebelum mulai pikun.

Hasil pengamanatan menunjukkan, partisipan yang tidurnya tidak nyenyak cenderung punya endapan plak amiloid lebih banyak. Artinya kemungkinan untuk pikun karena Alzheimer lebih besar dan bisa menyerang pada usia yang lebih muda dari yang lain.

"Kami menemukan jika orang yang terbangun hingga lebih dari 5 kali tiap jam, maka orang itu punya penyakit Alzheimer preklinis atau belum tampak gejalanya," kata Yo-El Ju, MD yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari WebMD, Rabu (15/2/2012).

Penelitian itu juga mengungkap, 50 persen partisipan menghabiskan lebih dari 15 persen waktunya di tempat tidur untuk gelisah dan tidak benar-benar tidur. Partisipan berada di tempat tidur rata-rata 8 jam dalam semalam, namun hanya 6,5 jam yang dipakai untuk benar-benar tidur

0 komentar:

Posting Komentar